Selamat Datang di HABITAT DESAIN, tempat berkumpulnya desain-desain yang unik, lucu, dan penuh inovasi. Oh ya disini juga anda dapat mengutarakan pendapat anda tentang desain yang sekira nya anda binggung dengan tujuan dan maksud dari desain itu, so jangan malu bertanya karena malu bertanya maka anda akan malu selamanya... hehehe...

Analisis BEP (Break Event Point)


Analisis BEP singkatan dari Break Event Point atau titik tulang pokok, yaitu: suatu teknik untuk mempelajari hubungan biaya tetap, biaya variable, keuntungan dan volume penjualan, sehingga dapat diketahui jumlah dan harga jual impas atau tidak untung, tidak rugi. Dengan diketahuinya besaran BEP, maka seseorang BE bisa mengatur strategi untuk cepat untung.
Pada dasarnya secara umum, terdapat beberapa jenis biaya seperti:
a.       Biaya tetap atau Fixed Cost (FC)
Merupakan pengeluaran yang dilakukan perusahaan, yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh banyak atau sedikitnya jumlah produk.
b.      Biaya tidak tetap atau Variable Cost (VC)
Merupakan pengeluaran yang jumlahnya tergantung kepada jumlah produk yang dihasilkan.
c.       Biaya keseluruhan atau Total Cost (TC)
Merupakan seluruh (jumlah) pengeluaran yang harus dibayarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk.
d.      Biaya rata-rata atau Average Cost (AC)
Merupakan pengeluaran yang dilakukan untuk menghasilkan satu satuan produk.
e.       Biaya tambahan atau Marginal Cost (MC)
Merupakan perbedaan atau tambahan pengeluaran untuk menghasilkan tambahan (satu satuan) produk lagi.
Dalam menghitung BEP, dapat dilakukan dengan rumus:

BEP =                  FC
                         (Q)                  P – VC
Keterangan : P    = Harga jual/unit
VC = Biaya variabel/unit
FC  = Biaya tetap
Bila sudah dihitung jumlah unit dan besarnya volume penjualan pada posisi BEP dalam rupiah maka dapat dilakukan pemetaan melalui sebuah kurva, dari situ dapat diketahui BEP dengan jelas lagi, daerah keuntungan dan daerah rugi.
Untuk seorang wirausaha, BEP ini dapat dijadikan dasar guna mengejar keuntungan. Sebab, bila sudah diketahui berapa banyak produk yang harus terjual dalam suatu waktu tertentu, BE menghitung berapa hari harus dijual sebanyak unit produk dalam BEP tersebut.
Kemudian bila ingin cepat mencapai keuntungan maka ia harus mempercepat proses penjualan produk sampai sejumlah BEP lebih. Disamping itu juga jika sudah dihitung berapa banyak yang harus terjual per hari misalnya maka seorang BE hendaknya menghitung, berapa modal yang harus disediakan, bagaimana cara memasarkannya, persiapan apa yang harus dilakukan serta perlengkapan apa dan berapa jumlahnya yang harus disediakan.

Suherman, Eman. (2008). Business Entrepreneur. Bandung: Alfabeta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar