Selamat Datang di HABITAT DESAIN, tempat berkumpulnya desain-desain yang unik, lucu, dan penuh inovasi. Oh ya disini juga anda dapat mengutarakan pendapat anda tentang desain yang sekira nya anda binggung dengan tujuan dan maksud dari desain itu, so jangan malu bertanya karena malu bertanya maka anda akan malu selamanya... hehehe...

Efektivitas Kata dalam Iklan


Sebuah atau beberapa kata namun memiliki sifat menjual itulah efetivitas kata dalam copywriting. Di sini terdapat kekuatan narasi, teks, atau diksi dari sebuah iklan dapat membuat orang terpengaruh untuk berbuat seperti yang dikehendaki pesan iklan tersebut. Sehingga memang benar sangat diperlukan kata-kata yang memadai.
Bahasa dalam iklan selain memperhatikan masalah ide yang diwujudkan dalam bentuk kat-kata, dalam penghadirannya bahasa iklan menurut Goddard (2003:13-16) juga memperhatikan hal-hal "paralanguage" yang merupakan pakaian yang dipilih copywriter dan art director untuk membungkus idenya. Paralanguage itu berupa  layout, jenis huruf, visual dan media, untuk membentuk iklan secara menyeluruh. Dengan demikian ,jika unsur paralangue tersebut diolah secara maksimal, efektivitas iklan akan tercapai. Efekivitas ini, secara substansi didukung oleh  efektivitas kata.

Jenis-Jenis Iklan


Menurut Jefkins dalam bukunya periklanan (1997:39-56 dalam Zilal, 2008: 16-17), secara umum iklan dapat dibagi  kedalam tujuh bagian, yaitu;
1.      Iklan konsumen (consumen advertising)
Iklan konsumen adalah iklan yang ditujukan langsung kepada konsumen oleh para produsen. Media yang cocok untuk media ini adalah media yang diminati secara luas seperti koran, majalah, radio, dan lain-lain.
2.      Iklan antar bisnis (business to business advertising)
Barang atau jasa yang diiklankan adalah barang/jasa non-konsumen yaitu barang antara yang menjadi unsur produksi, jadi sasarannya perusahaan juga.
3.      Iklan Perdagangan (trade advertising)
Iklan ini ditujukan kepada kalangan distribusi, agen, ekspor, impor, serta pedagang kulakan dan grosiran.
4.      Iklan eceran (retail advertising)
Iklan ini dikeluarkan oleh pasar-pasar swalayan, toserba, supermarket, dan sejenisnya. Media yang sering digunakan dalam iklan ini adalah koran lokal, katalog, brosur, dan selebaran, serta media luar ruang.
5.      Iklan keuangan (financial advertising)
Iklan ini meliputi iklan-iklan dari jasa-jasa keuangan seperti bank, jasa tabungan, asuransi, dan investasi. Sebagai pelengkap biasanya iklan di sertai laporan keuangan, prospek perusahaan, catatan  investasi, dan lain-lain.
6.      Iklan langsung (direct advertising)
Iklan langsung ditujukan kepada konsumen melalui surat langsung atau jasa pos.
7.      Iklan rekruitmen (recruitment advertising)
Iklan ini secara umum berisi tentang perekrutan tenaga kerja

Daya Tarik Pesan dalam Periklanan


Menurut Suyanto (2005: 123-135 dalam Zilal, 2008: 20-23), daya tarik pesan diciptakan menggunakan selebritis, humor, rasa takut, kesalahan, positif/ rasional, emosi, komparatif, dan kombinasi :
1.      Daya tarik selebritis
Produk atau merek dapat menonjol dalam periklanan salah satunya karena selebritis bisa berupa bintang tv, aktor, aktris, ilmuwan, dan sebagainya. Selebritis menjadi juru bicara produk bahkan menjadi ikon produk tersebut.
2.      Daya tarik humor
Pengiklan juga menggunakan humor untuk mencapai sasaran komunikasi yang bervariasi survei yang dilakukan oleh eksekutif periklanan menunjukan hal-hal sebagai berikut:
a.   Humor merupakan metode yang efektif untuk menarik perhatian  terhadap iklan.
b.   Humor menyempurnakan kesukaan baik terhadap iklan maupun terhadap produk yang diiklankan.
c.   Humor tidak merugikan secara keseluruhan.
d.  Humor memberikan keunggulan terhadap non humor untuk meningkatkan persuasi.
e.   Sifat produk mempengaruhi kesesuaian penggunaan humor khususnya humor akan lebih berhasil digunakan mempertahankan produk daripada untuk memperkenalkan produk.
3.      Daya tarik rasa takut
Daya tarik rasa takut lebih efektif digunakan untuk memperbaiki motivasi. Fakta yang tidak menguntungkan pada konsumen yang hidup pada akhir abad dua puluh adalah dunia yang penuh kriminal dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Pengiklan memotivasi konsumen untuk mengolah informasi dan mengambil tindakan. Pengiklan menggunakan daya tarik rasa takut dengan mengidentifikasi  dua hal  pertama, konsekuensi negatif jika tidak menggunakan produk. Kedua, konsekuensi negatif terhadap perilaku yang tidak aman misalnya minuman keras dan merokok.
4.      Daya tarik kesalahan
Seperti halnya rasa takut, kesalahan juga merupakan daya tarik negatif, orang merasa salah ketika melanggar peraturan, menyimpang dari nilai standar atau nilai kepercayaan dan tidak bertanggung jawab. Daya tarik kesalahan dapat berjalan baik karena memotivasi individu dewasa secara emosi mengambil alih tanggung jawab tindakan terdepan untuk mengurangi tingkat kesalahan dan berupaya membujuk calon konsumen dengan menerapkan perasaan bersalah yang dapet diganti dengan menggunakan produk yang diiklankan.
5.      Daya tarik komparatif
Dalam periklanan ada praktik komparatif langsung atau tidak langsung suatu produk dengan produk pesaing, yang mempromosikan bahwa produk tersebut superior di banding produk pesaing. Penelitian tahun 1970  mempelajari iklan dan hasilnya sebagai berikut:
a)      Iklan komparatif lebih baik dalam meningkatkan kesadaran akan merek dibandingkan iklan non komparatif.
b)      Iklan komparatif lebih baik dalam mempromosikan recall titik pesan.
c)      Iklan komparatif secara umum lebih sesuai dengan sikap, terhadap merek yang diiklankan.
d)     Iklan komparatif secara umum mendorong lebih kuat intensitas konsumen untuk membeli produk.
e)      Iklan komparatif mempercayai persepsi kurang dapat dipercaya dibandingkan iklan non komparatif.


6.      Daya tarik positif/ rasional
Daya tarik rasional berfokus pada praktek, fungsi, atau kebutuhan konsumen secara optimal terhadap suatu produk, yang memberikan tekanan pada manfaat atau alasan untuk mempunyai atau menggunakan suatu merek. Isi pesan menekankan fakta, belajar dan persuasi logis. Nada positif/ rasional cenderung informatif  dan pengiklan menggunakan nada ini umumnya mencoba meyakinkan konsumen bahwa produk mempunyai manfaat khusus yang memuaskan konsumen.
7.      Daya tarik emosional
Daya tarik emosional berhubungan dengan kebutuhan psikologis konsumen untuk membeli suatu produk, karena  emosional dan perasaan terhadap atribut dan pernak-pernik produk tersebut. Para pengiklan percaya bahwa daya tarik emosional lebih baik untuk menjual merek daripada daya tarik rasional.
8.      Daya tarik kombinasi
Daya tarik kombinasi adalah daya tarik perpaduan anatara daya tarik yang telah di bahas.

Komunikasi Periklanan

Definisi komunikasi menurut Bernald Berelson dan Gary A. Steiner (dalam Mulyana, 2007:68), komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya.

Periklanan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris advertising, advertising sendiri berasal dari bahasa latin Advertere, artinya mengalihkan perhatian. Dengan demikian periklanan dapat diartikan sebagai taktik untuk memikat khalayak sasaran melalui berbagai strategi. Periklanan merupakan bentuk komunikasi massa, komunikasi yang dilakukan oleh pengiklan (advertiser) untuk mengkomunikasikan  sesuatu kepada konsumen (decoder) melalui media (Santosa, 2009:1).

Menelaah uraian definisi di atas maka pengertian komunikasi periklanan yaitu, suatu proses dimana sumber mentransmisikan informasi, gagasan, emosi, dan keterampilan dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya kepada penerima, pesan tersebut dirancang sedemikian rupa dengan menggunakan taktik dan strategi untuk memikat para khalayak sasaran.

Copywriting

Copywriting adalah benda abstrak berstruktur kata-kata yang membangun emosi dan membentuk imajinasi sehingga mempengaruhi pembaca maupun pendengarnya untuk berbuat seperti yang diharapkan si pembuat teks. Daya pengaruh ini begitu kuat, bahkan seperti bisa menghipnotis.

Oleh karena itu, bahasa dalam iklan dituntut mampu menggugah, menarik, mengidentifikasi, menggalang kebersamaan, dan mengkombinasikan pesan  dengan komparatif kepada khalayak (Stan Rapp & Tom Collins, 1995: 152). Dengan demikian, struktur kata dalam iklan:
1. Menggugah: mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
2. Informatif: kata-katanya harus jelas, bersahabat, komunikatif. Tidak bertele-tele apalagi sampai mengabaikan durasi penayangan.
3. Persuasif: rangkaian kalimatnya membuat konsumen nyaman, senang, tentram, menghibur.
4. Bertenaga gerak: komposisi kata-katanya menghargai waktu selama masa penawaran/masa promosi berlangsung.